WahanaNews.co | Pemerintah Iran mulai membuat komponen sentrifugal untuk memperkaya uranium di bengkel baru situs nuklir bawah tanah Natanz.
Badan pengawas atom PBB (IAEA) mengatakan bengkel baru tersebut menggantikan fasilitas di Karaj, dekat Teheran, setelah serangan sabotase tahun lalu yang secara luas dikaitkan dengan Israel.
Baca Juga:
AS-Israel Sepakati Deklarasi Yerusalem Demi Cegah Program Nuklir Iran
Teheran sejak itu berusaha memastikan keamanan yang lebih besar untuk situs-situs tersebut.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan telah memasang kamera pengintai di lokasi baru minggu ini, dan melepas segel dari mesin, lansir AFP, Jumat (15/4/2022).
Namun, berdasarkan kesepakatan dengan Iran yang dibuat lebih dari setahun yang lalu, IAEA tidak memiliki akses ke data yang dikumpulkan oleh kamera dan peralatan pemantauan lainnya di bengkel sentrifugal.
Baca Juga:
Iran Tuding Resolusi Negatif IAEA Bahayakan Negosiasi Nuklir
Lokakarya baru menimbulkan pertanyaan tentang rencana Iran untuk pembuatan sentrifugal canggih.
Mesin yang menghasilkan uranium yang diperkaya jauh lebih cepat daripada mesin generasi pertama yang dibatasi penggunaannya berdasarkan kesepakatan 2015 dengan negara-negara besar.
Sekarang diperkaya dengan ratusan sentrifugal canggih, beberapa di antaranya memperkaya hingga kemurnian hingga 60 persen, mendekati 90 persen yang merupakan tingkat senjata.
Itu jauh di atas batas 3,67 persen yang diberlakukan oleh kesepakatan dan 20 persen yang telah dicapai sebelum kesepakatan.
Iran juga telah memindahkan beberapa kegiatan lokakarya Karaj ke situs lain di Isfahan, dan IAEA telah memasang kamera di sana.
Jika Isfahan mulai beroperasi, itu akan meningkatkan kapasitas Teheran untuk memproduksi suku cadang sentrifugal canggih. [gun]