WahanaNews.co | Untuk menghentikan masuknya migran, Polandia mengerahkan 6 ribu tentara di sepanjang perbatasan dengan Belarusia.
"Hampir 6.000 tentara dari divisi 16, 18 dan 12 bertugas di perbatasan Polandia-Belarusia," kata Menteri Pertahanan Mariusz Blaszczak, seperti dilansir dari AFP, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga:
Letjen Richard Tampubolon Resmi Jabat Kasum TNI
"Tentara memberikan dukungan kepada penjaga perbatasan dengan melindungi perbatasan negara dan tidak membiarkannya dilintasi secara ilegal," tambahnya.
Ribuan migran--kebanyakan dari Timur Tengah--telah menyeberang atau mencoba menyeberang dari Belarusia ke negara-negara Uni Eropa Timur sejak musim panas. Uni Eropa menduga ini adalah upaya yang dikoordinasikan oleh rezim Belarusia sebagai pembalasan terhadap sanksi Uni Eropa dan menyebut penggunaan migran sebagai serangan hibrida.
Penjaga perbatasan melaporkan ratusan percobaan penyeberangan terjadi setiap hari. Mereka menuduh penjaga perbatasan Belarusia membantu para migran untuk menyeberang.
Baca Juga:
Pasukan Israel Maksa Masuk Rafah, Delapan Tentara Tewas
Pemerintah telah menerapkan keadaan darurat yang melarang wartawan dan pekerja kemanusiaan dari daerah tersebut. Tembok perbatasan pun direncanakan akan dibangun.
Badan amal telah mengkritik pendekatan garis keras pemerintah, khususnya kebijakan penolakannya, dan telah memperingatkan bahaya yang meningkat bagi migran rentan yang melintasi hutan dalam cuaca dingin yang membekukan. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.