Deplu AS meminta agar China
terlibat dengan Amerika "pada langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko
perlombaan senjata yang tidak stabil."
Anggota kongres dari Partai
Republik, Mike Turner, anggota peringkat Subkomite Angkatan Bersenjata DPR
untuk Pasukan Strategis, mengatakan pembangunan nuklir China sebagai upaya "menyebarkan senjata nuklir dan
mengancan Amerika Serikat dan sekutunya".
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Mike menambahakan, penolakan
China untuk merundingkan kontrol senjata "harus menjadi perhatian dan dikutuk
oleh semua negara yang bertanggung jawab." Seperti dikutip Wahana News dari Reuters, Rabu (28/7/2021).
Anggota Partai Republik
lainnya, Mike Rogers, anggota peringkat Komite Angkatan Bersenjata DPR,
mengatakan pembangunan silo China menunjukkan perlunya modernisasi penangkal nuklir
Amerika Serikat secepatnya.
Perbandingan Hulu Ledak Nuklir China dan AS
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Pada tahun 2020, Pentagon
dalam sebuah laporannya memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China di
angka 200-an, dan mengatakan itu diproyeksikan setidaknya dua kali lipat ketika
Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.
Sementara menurut Analisis,
Amerika Serikat memiliki sekitar 3.800 hulu ledak nuklir, dan menurut lembar
fakta Departemen Luar Negeri, 1.357 di antaranya dikerahkan pada 1 Maret.
Washington telah
berulang-ulang meminta agar China bergabung dengan Amerika Serikat dan Rusia
dalam perjanjian kontrol senjata baru.