Seorang mahasiswa senior di timur China, Raven Wu, bercerita kepada CNN bahwa ia ikut serta dalam revolusi toilet itu.
Wu mencoret pintu toilet sekolah dengan berbagai slogan anti-pemerintah, seperti "Kebebasan, bukan lockdown", "Kehormatan, bukan kebohongan", "Reformasi, bukan regresi", hingga "Pemilu, bukan kediktatoran."
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Di bawah slogan-slogan itu, Wu menggambar kepala Winnie the Pooh, tokoh kartun yang kerap disebut mirip dengan Xi. Di atas gambar itu, Wu menggambar garis coreta, tanda penolakan terhadap Xi.
"Saya merasa kebebasan yang sudah lama hilang ketika menggambar itu. Di negara dengan kebudayaan ekstrem dan sensor politik ini, tak ada ekspresi politik diperbolehkan," ujar Wu.
Ia kemudian berkata, "Saya merasa puas karena untuk pertama kalinya dalam hidup saya sebagai warga China, saya melakukan hal yang benar untuk rakyat."
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Tak hanya Wu, seorang pemuda yang baru saja lulus kuliah, Chen Qiang, juga tergerak ketika melihat coretan di salah satu toilet di barat daya China beberapa waktu lalu.
Jika Wu menggunakan bahasa Inggris, Chen memilih memakai Mandarin agar pesan yang ia tulis lebih meresap ke warga-warga China.
"Saya tak suka Partai Komunis. Saya menyimpan rasa untuk China, tapi bukan pemerintahnya," ucap Chen.