WahanaNews.co | China mengecam kelakuan Amerika Serikat (AS) dan menyebutnya telah melakukan aktivitas "bandit" di Suriah.
Beijing menuding pendudukan militer Washington selama bertahun-tahun dan "penjarahan" sumber daya alam Suriah telah menempatkan negara itu di ambang "bencana kemanusiaan".
Baca Juga:
Realisasi Investasi di Nagan Raya Aceh Tahun 2023 Naik Rp3,7 Triliun
Berbicara kepada wartawan selama jumpa pers pada Selasa (17/1/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin diminta mengomentari laporan baru-baru ini di media Suriah bahwa pasukan AS telah mengangkut sejumlah besar "minyak yang dijarah" dari Suriah ke Irak awal bulan ini.
“Kami dikejutkan oleh keterusterangan dan kehebatan penjarahan AS atas Suriah… Bandit semacam itu memperparah krisis energi dan bencana kemanusiaan di Suriah,” ujar dia, dilansir RT.com.
Wang Wenbin mengutip statistik pemerintah Suriah yang menyatakan “lebih dari 80% produksi minyak harian Suriah diselundupkan ke luar negeri oleh pasukan pendudukan AS” pada paruh pertama tahun 2022.
Baca Juga:
Polresta Bandung Ringkus Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi Jenis Solar di Bojongsoang
Menurut dia, tingkat keserakahan AS dalam mencuri sumber daya dari Suriah sama mencoloknya dengan “kemurahan hatinya” dalam memberikan bantuan militer yang seringkali berjumlah miliaran atau bahkan puluhan miliar dolar.
“Apakah AS memberi atau menerima, itu menjerumuskan negara lain ke dalam kekacauan dan bencana, dan AS mendapat keuntungan dari hegemoni dan kepentingan lainnya,” papar dia.
Dia menambahkan, “Ini adalah hasil dari apa yang disebut AS sebagai ‘tatanan berbasis aturan’.”