Ia juga menyebut China memulai babak baru revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi serta transformasi industri.
"Secara keseluruhan, kondisi-kondisi tersebut memberikan lebih banyak keuntungan dibanding merugikan pembangunan ekonomi China. Kami menyambut dunia usaha dari seluruh dunia untuk terus datang ke China demi kesuksesan global," tambah Wang Wenbin.
Baca Juga:
Jangan Sembarangan Install Aplikasi Gratis di Hp, Bahaya Pencurian Data Pribadi
Wang Wenbin pun menyebut China akan terus memperluas keterbukaan, memperbaiki lingkungan bisnis, meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual serta membentuk ekosistem inovasi yang terbuka dan kompetitif.
China, menurut Wang Wenbin, bersikap menentang perang dagang atau perang tarif.
"Kenaikan tarif sepihak Amerika Serikat bertentangan dengan prinsip ekonomi pasar dan persaingan sehat serta mengancam keamanan industri dan rantai pasok global," kata Wang Wenbin.
Baca Juga:
Bakamla Sebut Jumlah Kapal Patroli di ZEE Natuna Utara Belum Ideal
Penerapan tarif perdagangan khususnya bagi kendaraan listrik China yang disebut-sebut akan diterapkan oleh pemerintahan Joe Biden disebut Wang Wenbin akan melanggar prinsip WTO soal "most favored nation" dan "national treatment" yang lazim disebut sebagai proteksionisme.
"China sangat menentang hal tersebut. Kami mendesak AS untuk mematuhi peraturan WTO, menegakkan tatanan perdagangan untuk persaingan yang sehat dan menyediakan lingkungan bisnis yang adil, terbuka dan tidak diskriminatif bagi perusahaan asing," ungkap Wang Wenbin.
Wang Wenbin menyebut China akan terus mengikuti dengan cermat tindakan yang dilakukan negara-negara lain di bidang perdagangan dan akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan negaranya.