WahanaNews.co | Wuhan,
ibu kota provinsi berpenduduk 11 juta orang di China Tengah, merupakan kota
terbaru yang menjalani pengujian corona. Tiga kasus dikonfirmasi di sana pada
hari Senin kemarin. Ini merupakan kasus nonimpor pertama selama lebih dari
setahun.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
China secara umum telah berhasil mengendalikan Covid-19 di
dalam negeri setelah wabah awal yang menghancurkan Wuhan dan seiring waktu
menyebar ke seluruh China dan dunia. Sejak itu, pihak berwenang berusaha
mengendalikan virus itu setiap kali muncul dengan lockdown cepat dan tes massal
untuk mengisolasi orang-orang yang terinfeksi.
Wabah saat ini, meski jumlah totalnya masih ratusan, telah
menyebar jauh lebih luas daripada yang sebelumnya, dan mencapai beberapa
provinsi dan kota termasuk ibu kota, Beijing. Banyak kasus telah diidentifikasi
sebagai varian delta yang sangat menular yang juga menyebar secara signifikan
di banyak negara.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Pihak berwenang China, pada Selasa (3/8), mengumumkan pelaksanaan tes virus corona massal di Wuhan setelah sejumlah kasus baru dilaporkan kembali ditemukan di kota tempat penyakit itu pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Selasa (3/8) bahwa
90 kasus baru telah dikonfirmasi pada hari sebelumnya, 61 yang menyebar secara
lokal dan 29 di antara orang-orang yang baru saja tiba dari luar negeri.
Sebagian besar kasus lokal masih di provinsi Jiangsu, di
mana wabah dimulai di bandara di Nanjing, ibu kota provinsi itu, dan telah
menyebar ke kota Yangzhou, yang terletak 105 kilometer jauhnya. Pihak berwenang
melaporkan 45 kasus baru, lima di Nanjing dan 40 di kota Yangzhou, sehingga
mendorong pelaksanaan tes massal putaran kedua di kedua kota itu.
Lima provinsi lain, serta kota Beijing dan Shanghai,
masing-masing melaporkan jumlah kasus lokal baru di bawah 10. Di Shanghai, kota
terbesar di negara itu, seorang pengemudi yang bekerja di salah satu dari dua
bandara utamanya dinyatakan positif. Beijing telah melaporkan total lima kasus
dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah ilmuwan yang berafiliasi dengan pemerintah
mengatakan bahwa vaksin China kurang efektif melawan jenis baru virus corona
tetapi masih menawarkan perlindungan. Hanya vaksin buatan China yang saat ini
diberikan di negara itu, di mana pihak berwenang mengatakan lebih dari 1,6
miliar dosis telah disuntikkan. [dhn]