WahanaNews.co | Curhatan hati Viktor Imantovich Alksnis, politikus anggota Duma Rusia dan mantan Kolonel Angkatan Bersenjata Uni Soviet berpangkat Kolonel, viral di media sosial.
Mantan petinggi militer yang dijuluki “Kolonel Hitam” ini prihatin atas kondisi industri militer, elekronik dan teknologi Rusia yang dianggapnya telah hancur dalam 30 tahun terakhir.
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
“Kementerian Pertahanan Rusia sangat membutuhkan drone UAV dari berbagai jenis, tetapi saat ini sebagian besar UAV yang diproduksi oleh Rusia sama sekali tidak memenuhi persyaratan militer,” sebutnya.
Menurutnya, sebagian besar industri UAV Rusia tidak memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan, ini karena industri tersebut tidak memiliki elemen dasar yang sesuai.
Oleh karena itu, militer Rusia saat ini lebih memilih memproduksi UAV yang masih dalam tahap prototipe alias masih prematur dan membeli produk asing dari Iran. Menurut Alksnis ini terjadi juga disebabkan ketidakpatuhan industri UAV Rusia.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Alksnis juga menganggap industri pertahanan Rusia telah hancur dan belum bangkit selama 30 tahun terakhir. Ini adalah deindustrialisasi terbesar negara dalam sejarah dunia. Ia mengatakan hampir tidak mungkin untuk memulihkan industri Rusia seperti semula seperti era kejayaan Uni Soviet, kalau bisa itu akan memakan waktu puluhan tahun dan investasi sangat mahal.
Alksnis juga menyoroti kemampuan SDM yang buruk, kemampuan teknologi dan peralatan elektronik yang sulit mengikuti zaman. Saat ini, Rusia menutupi kekurangan itu dengan membeli produk asing untuk dipasangkan pada persenjataan, dan hal ini tidak bisa dilakukan terus menerus.
Saat ini Rusia memang kesulitan memproduksi RS-28 Sarmat ICBM. Rudal antarbenua tersebut berulang kali diundur sejak keputusan produksi tahun 2016 lalu, saat ini Rusia masih mengandalkan R-36M Satan yang dianggapnya menguras keuangan Rusia.