Jenderal Milley memperkirakan salah satu garis depan mirip dengan jarak antara Washington D.C. dan Atlanta, atau panjangnya sekitar 1.000 kilometer.
"Itu adalah sejumlah besar wilayah dan di wilayah itu masih tersisa banyak pasukan Rusia di Ukraina yang diduduki Rusia," ujar perwira militer berusia 64 tahun itu, seperti dikutip Sky News, Sabtu (21/1/2023).
Baca Juga:
Ultimatum Dunia, Putin Tegaskan Rusia Siap Gunakan Nuklir untuk Bela Diri
"Jadi, dari sudut pandang militer, saya masih berpendapat bahwa mulai tahun ini akan sangat, sangat sulit untuk secara militer mengeluarkan pasukan Rusia dari setiap jengkal [tanah] Ukraina yang diduduki Rusia," paparnya.
"Bukan berarti itu tidak bisa terjadi, bukan berarti itu tidak akan terjadi tapi itu akan sangat, sangat sulit."
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato pada pertemuan di Jerman barat dan mendesak sekutu untuk bertindak cepat dengan bantuan militer, menegaskan kembali pentingnya tank bagi pasukan Kiev.
Baca Juga:
Damaskus Diserbu, Lebih dari 50.000 Warga Suriah Selamatkan diri ke Lebanon
Jerman berada di bawah tekanan untuk memasok tank Leopard 2 ke Ukraina tetapi menteri pertahanan negara itu belum menyetujui permintaan tersebut karena harus mendapat izin dari Berlin untuk ekspor ulang kendaraan militer oleh negara lain, seperti Polandia.
Diperkirakan sekitar 2.000 tank ini tersimpan di gudang-gudang di seluruh Eropa.
Namun, Jerman lebih suka jika kendaraan tersebut merupakan bagian dari paket NATO untuk Ukraina, dan sebaiknya termasuk tank M1 Abrams milik Amerika Serikat. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.