WahanaNews.co | Kekalahan total menimpa pasukan tempur Ukraina di Kota Mariupol.
Sisa-sisa pasukan Ukraina, baik dari pasukan reguler maupun milisi Azov, bertahan di bunker yang ada di kawasan industri Azovstal.
Baca Juga:
Rusia Angkut Baja dari Kota Mariupol, Ukraina: Penjarahan!
Pada bunker buatan Uni Soviet itu, terdapat pula pasukan yang terluka dalam pertempuran sebelumnya.
Meski jadi bulan-bulanan serangan udara Rusia dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina tetap bertekad menyelamatkan pasukannya yang “terjebak” di Azovstal.
Kiev siap melakukan "segala yang mungkin dan tidak mungkin" untuk menyelamatkan para pejuang yang tersisa yang terperangkap di pabrik baja Azovstal Mariupol.
Baca Juga:
Si Tajir Pemilik Pabrik Baja Mariupol Tuntut Rusia Rp 292 T
Dilansir BBC, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengatakan pemerintah tahu berapa banyak tentara yang masih berada di pabrik itu, tetapi menekankan bahwa itu adalah "informasi sensitif".
Pada Senin (16/5/2022), 264 pejuang, dengan banyak yang terluka parah, dievakuasi ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak yang didukung Rusia.
Lalu, pada Selasa (17/5/2022) sehari lalu, tampak lagi tujuh bus lain terlihat meninggalkan lokasi, menurut Reuters.
Hanna Maliar menambahkan bahwa konvoi itu kemudian tiba di Olenivka, sebuah desa yang dikuasai pemberontak pro-Rusia di wilayah Donbas timur.
Jaksa Rusia mengatakan mereka akan menanyai semua tentara Ukraina sebagai bagian dari penyelidikan atas apa yang digambarkan Moskwa sebagai "kejahatan rezim Ukraina terhadap warga sipil Donbass”.
Ukraina ingin pasukannya, yang jadi pembela terakhir kota pelabuhan selatan.
Termasuk opsi ditukar dengan tentara Rusia yang ditangkap sebagai bagian dari kesepakatan evakuasi yang dikonfirmasi Moskwa.
Ratusan tentara Ukraina, mulai dari Marinir, Garda Nasional (termasuk resimen Azov), penjaga perbatasan, polisi, dan unit pertahanan teritorial, serta sejumlah warga sipil dengan anak kecil, telah bersembunyi di lokasi tersebut sejak pasukan Rusia yang maju mengepung Mariupol di awal Maret.
Awal bulan ini, puluhan warga sipil dievakuasi dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina.
Pada briefing Selasa di Kyiv, Hanna Maliar hanya mengatakan bahwa "kami tahu jumlah ini" ketika ditanya tentang berapa banyak pejuang Ukraina yang masih berada di lokasi Azovstal.
Kompleks seluas empat mil persegi itu adalah labirin terowongan yang dirancang untuk bertahan dari perang nuklir.
"Kami memahami ruang lingkup operasi penyelamatan, tetapi juga informasi sensitif, dan tidak akan diungkapkan sampai operasi penyelamatan selesai," tambahnya.
Menggambarkan para pejuang sebagai "pahlawan kami", Maliar menekankan bahwa operasi itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan mereka, menambahkan bahwa "deblokade militer" tidak mungkin dilakukan.
Sementara itu dalam pidato videonya pada hari Selasa (17/5/2022), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan militer Ukraina, tim intelijen dan negosiasi, serta Palang Merah dan PBB, terlibat dalam operasi evakuasi.
"Ukraina membutuhkan pahlawannya hidup-hidup," katanya.
Namun, dia memperingatkan bahwa pasukan Ukraina mungkin tidak segera dibebaskan dan memperingatkan bahwa negosiasi atas pembebasan mereka akan membutuhkan waktu. [gun]