“Kami tidak akan pergi ke mana-mana sebelum presiden mundur dan kami memiliki pemerintahan yang diterima oleh rakyat,” kata Jude Hansana (31), pengunjuk rasa yang telah ikut berdemonstrasi di luar kompleks kediaman presiden sejak awal April lalu.
“Perjuangan rakyat ini demi reformasi politik yang lebih luas. Bukan hanya sekadar presiden mundur. Ini baru awal,” kata Hansana.
Baca Juga:
Wickremesinghe Jadi Presiden Sri Lanka, Demonstran: Kami Tak Akan Mundur!
Rajapaksa dan Wickremesinghe, seperti dilansir kantor berita Reuters, tidak berada di kediamannya saat pengunjuk rasa menyerbu.
Namun, kantor berita Associated Press (AP) melaporkan, rumah pribadi Wickremesinghe di pinggiran Colombo juga diserbu pengunjuk rasa dan dibakar.
Menurut seorang pejabat partai, Wickremesinghe berada di dalam rumah pribadinya itu saat pengunjuk rasa menyerbu.
Baca Juga:
Ekonomi Indonesia Disebut Masih Aman dari Krisis, Tapi…
Wickremesinghe dievakuasi ke tempat aman.
Menurut konstitusi, jika presiden dan perdana menteri mengundurkan diri, Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena akan menjadi penjabat presiden.
Setelah itu, dalam rentang waktu 30 hari parlemen akan mengadakan pemungutan suara guna menunjuk presiden baru yang akan menyelesaikan masa jabatan Rajapaksa hingga tahun 2024.