Sejak Sabtu lalu, empat menteri juga telah mengundurkan diri.
Dalam pidatonya, Sabtu, Wickremesinghe dan Abeywardena mengaku telah berbicara dengan Rajapaksa.
Baca Juga:
Wickremesinghe Jadi Presiden Sri Lanka, Demonstran: Kami Tak Akan Mundur!
Namun, keduanya tidak menyebut keberadaan Rajapaksa sama sekali.
Meski tak diketahui keberadaannya, kantor kepresidenan pada Minggu (10/7/2022) mengeluarkan pernyataan bahwa Rajapaksa memerintahkan penyaluran gas ke warga untuk memasak.
Tekanan terhadap Rajapaksa dan Wickremesinghe agar mundur dari jabatannya menguat menyusul krisis ekonomi yang melilit Sri Lanka.
Baca Juga:
Ekonomi Indonesia Disebut Masih Aman dari Krisis, Tapi…
Akibat krisis itu, rakyat negara tersebut kesulitan mendapatkan bahan pangan, minyak, dan kebutuhan pokok lain.
Sri Lanka, negara berpenduduk sekitar 22 juta jiwa, saat ini mengalami kesulitan valuta asing.
Hal ini menyebabkan Sri Lanka kesulitan mengimpor bahan bakar, pangan, dan obat-obatan.