WahanaNews.co| Puluhan perempuan berteriak menyerukan tuntutan mereka ketika mereka berunjuk rasa di Kabul, Afghanistan kemarin.
"Kami ingin kesetaraan hak, kami ingin perempuan dalam pemerintahan!" teriak mereka.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Sehari sebelumnya, Taliban mengumumkan pemerintahan Afghanistan yang baru. Tidak ada perempuan di dalamnya, dan mereka telah menghapus kementerian urusan perempuan.
"Kami tidak dapat menerima ini, dan itu mengapa berunjuk rasa," kata Sara (nama samaran) kepada BBC. Ini merupakan demo kedua yang dia ikuti dalam seminggu terakhir.
"Kami berbaris dengan damai. Kemudian saya melihat empat sampai 5 kendaraan dengan 10 pejuang Taliban di masing-masing kendaraan tersebut, mengikuti kami," jelas Jia (nama samaran), pendemo lainnya.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Para wanita tersebut mengatakan mereka dihentikan, dicambuk, dan dipukul dengan tongkat sengatan listrik.
"Mereka menghantam pundak saya dua kali. Saya dapat merasakan sakit di seluruh tubuh saya. Masih terasa sakit dan saya tidak dapat menggerakan tangan saya," ucap Jia.
"Mereka juga menggunakan banyak kata-kata kasar dan melecehkan kami. Terlalu memalukan bagi saya untuk mengulang kata-kata itu."