WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tak ada yang menyangka penerbangan internasional dari India menuju Inggris itu akan berakhir tragis hanya beberapa menit setelah mengudara.
Jeritan, kepulan asap, dan puing-puing pesawat mengubah kawasan padat penduduk di Ahmedabad menjadi lokasi duka mendalam.
Baca Juga:
Pesawat Jatuh di Sudan Selatan: 20 Tewas, Satu Orang Lolos dari Maut
Sebuah pesawat milik maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI 171 dilaporkan jatuh hanya lima menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, Kamis (12/6/2025), pukul 13.39 waktu setempat.
Rencananya, pesawat itu akan mendarat di Bandara Gatwick, London, Inggris, pada pukul 18.25 waktu setempat. Namun, kenyataan berkata lain.
Baru saja mengudara, pesawat tiba-tiba kehilangan ketinggian dan menghantam kawasan padat penduduk Meghani Nagar, tak jauh dari bandara.
Baca Juga:
Pesawat Jazirah Aviation Terjatuh di Laut UEA, Dua Nyawa Melayang
Situs pelacakan penerbangan Flightradar24 mencatat sinyal pesawat menghilang kurang dari satu menit setelah tinggal landas. Data terakhir menunjukkan pesawat berada di ketinggian 625 kaki atau sekitar 190 meter sebelum akhirnya jatuh menghunjam bumi.
Detik-detik setelah tragedi terjadi, asap hitam pekat terlihat membumbung tinggi dari lokasi jatuhnya pesawat. Kepanikan pun melanda warga sekitar yang langsung menyaksikan kehancuran di depan mata mereka.
Pesawat AI 171 diketahui dipiloti oleh Kapten Sumeet Subharwal, seorang pilot senior dengan pengalaman lebih dari 8.200 jam terbang.
Ia didampingi oleh Clive Kundar, first officer dengan 1.100 jam terbang. Keduanya dikenal memiliki rekam jejak profesional yang baik dalam dunia penerbangan.
Dalam penerbangan nahas itu, mereka membawa 242 orang di dalam pesawat, terdiri dari 169 warga negara India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugis, 1 warga Kanada, 2 pilot, serta 10 awak kabin.
Sebelum pesawat jatuh, sempat terjadi panggilan darurat dari kokpit. Pakar penerbangan Julian Bray mengungkapkan bahwa pilot sempat mengirimkan sinyal mayday.
"Panggilan mayday itu menandakan awak menyadari adanya masalah serius setelah lepas landas," ujar Bray dalam wawancara yang dikutip dari Sky News.
Mayday adalah sinyal bahaya internasional yang berarti kondisi darurat dan memerlukan pertolongan segera. Menurut Bray, peristiwa ini sangat tidak biasa karena Boeing 787 Dreamliner yang digunakan dalam penerbangan dikenal memiliki catatan keselamatan yang solid.
“Seharusnya tidak ada masalah saat lepas landas, terutama dengan Dreamliner. Rekam jejaknya cukup bagus,” kata Bray.
Pernyataan Bray sejalan dengan laporan media-media India yang mengonfirmasi bahwa sinyal darurat memang dikirimkan sebelum pesawat hilang kontak dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di permukiman warga.
Akibat insiden ini, seluruh operasional penerbangan di Bandara Ahmedabad dihentikan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut. Situasi darurat langsung diberlakukan begitu kabar jatuhnya pesawat dikonfirmasi.
Media lokal One India melaporkan, “Pesawat itu jatuh tepat setelah lepas landas dari Landasan Pacu 23 di luar batas bandara.”
Mereka menambahkan, “Asap hitam pekat terlihat keluar dari lokasi kecelakaan. Pesawat Boeing itu, yang terlihat kehilangan ketinggian dengan cepat, jatuh di daerah Meghani Nagar, dekat bandara.”
Hingga kini, tim SAR dan otoritas terkait masih menyisir lokasi kejadian untuk menemukan korban dan mengungkap penyebab pasti insiden yang mengejutkan dunia ini.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]