WahanaNews.co | Dalam presidensi G20 yang dikelola Indonesia tahun ini, Indonesia tidak hanya mengundang negara besar namun juga negara-negara kepulauan dan negara kecil.
"Saya boleh sampaikan dengan bangga bahwa baru kali ini presidensi G20 mengundang negara-negara kepulauan kecil. Jadi kalau kita lihat di dalam daftar undangan itu kita lihat ada Fiji, mewakili forum Pacific Island Forum, lalu ada perwakilan dari Suriname selaku ketua Caribbea Community," ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu, Tri Tharyat, dalam media briefing Kemlu di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Baca Juga:
Sherpa G20 Indonesia Pimpin Perundingan Sebagai Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
Ia mengatakan bahwa ini belum pernah ada sebelumnya karena secara tradisional, Ketua G20 sebelumnya mengundang ketua Uni Afrika, Ketua NEPAD African Union Development Agency yang saat ini dipegang oleh Rwanda.
"Ketua African Union-nya adalah Senegal, itu tetap menjadi undangan yang tetaplalu undangan tetap lainnya adalah Spanyol dan Singapura dan dalam konteks kesatuan kita ini juga tambah dengan ketua ASEAN diwakili oleh Kamboja dan kemudian kita undang Belanda dan Uni Emirates Arab," tambahnya kemudian.
Dirjen Tri menyampaikan bahwa hal tersebut menunjukkan bagaimana Indonesia merangkul semua pihak, terutama negara-negara berkembang.
Baca Juga:
Menkeu Lakukan Diskusi Strategis tentang Pembiayaan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
Ia juga menyampaikan harapannya agar KTT G20 harus menghasilkan sesuatu yang konkret untuk kepentingan nasional.
"Jadi nanti akan dibagi dua, hasil untuk negara-negara anggota G20 dan juga untuk kepentingan nasional kita," jelasnya lebih lanjut. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.