WahanaNews.co | Warga Argentina berbahagia usai tim nasionalnya berhasil menjadi juara Piala Dunia 2022 di tengah krisis ekonomi yang mendera.
Beberapa tempat makan, kafe atau, bar di Argentina banyak yang menggelar nonton bersama Piala Dunia, termasuk bar La Puerta Roja, distrik San Telmo.
Baca Juga:
Krisis Ekonomi Argentina Makin Ngeri, Warga Makan Sampah-Bank Sentral Bubar
Argentina berhasil membekuk Prancis melalui adu penalti dengan skor 4-2 pada Senin (19/12) dini hari.
Argentina unggul di babak pertama dengan skor 2-0. Di babak kedua, striker Prancis Kylian Mbappe berhasil membobol gawang Emiliano Martinez di menit ke-80 dan 81.
Skor imbang hingga akhir babak kedua. Di extra time, Argentina berhasil menambah skor lewat tendangan Messi.
Baca Juga:
UU Perlindungan Konsumen: Berbagai Peraturan untuk Menjamin Hak Konsumen
Prancis juga menyamakan skor lewat tendangan penalti Mbappe.
Hingga pada akhirnya kedua negara ini adu penalti.
Tendangan penalti pemain back kanan Gonzalo Montiel membuat Argentina meraih piala sekaligus membikin warga bahagia.
"Ini adalah hal terbesar yang bisa terjadi, seperti surga," kata salah satu warga Argentina, Juan Pablo Iglesias, dikutip The Guardian, Senin (19/12).
Ia tampak memeluk anaknya yang berusia sekitar delapan tahun, Manuel. Air mata kegembiraan mengalir di wajahnya.
"Kami juara, kami yang terhebat di dunia, kata Iglesias ke Manuel.
Warga Argentina lain, Lara Diaz, sempat frustrasi saat Mbappe berhasil menyamakan skor. Namun, ekspresi dia berubah usai tendangan Montiel di adu penalti.
Piala Dunia kali ini disebut menjadi kesempatan terakhir bagi Lionel Messi untuk mengangkat trofi.
"Dia sangat pantas menerima ini," ujar Diaz sembari terbata-bata.
Argentina terakhir memenangkan turnamen Piala Dunia pada 1986, melalui "Tangan Tuhan" Maradona.
Usai pertandingan berakhir, para pendukung berbondong-bondong ke Obelisk, Buenos Aires. Sorak sorai bercampur klakson dan musik cumbia membahana.
Orang-orang juga mulai menabuh drum dengan alat seadanya, mulai dari ember, hingga kaleng bekas cat.
Di tengah kemeriahan ini, Argentina dilanda krisis ekonomi.
"Argentina sedang sengsara, ekonomi naik-turun. Kami selalu kesulitan memenuhi kebutuhan hingga akhir bulan, tetapi kemenangan ini sempurna," kata Agustin Acevedo kepada AFP.
Merujuk AFP, sekitar 45 persen dari 45 juta populasi di Argentina hidup di bawah garis kemiskinan.
Di sisi lain, negara ini juga tengah mengalami penurunan nilai mata uang dan membuat rakyat kian sengsara.
Menurut laporan Politico bahkan inflasi di Argentina mencapai hampir 100 persen tahun 2022 ini.
Presiden Alberto Fernandez sudah berusaha mencoba menstabilkan mata uang dan ekonomi di Argentina.
Salah satunya dengan cara membatasi atau mengenakan pajak ekspor utama negara seperti kedelai, daging, dan gandung.
Namun, menurut pengamat langkah itu justru memperburuk kondisi ekonomi Argentina. [rna]