WahanaNews.co, Jakarta - Kapal perang angkatan laut Rusia yang dilengkapi dengan rudal supersonik Kinzhal telah memasuki Laut Mediterania melalui Terusan Suez sebagai bagian dari rencana latihan angkatan laut.
Namun, kehadiran tersebut dituding sebagai upaya Rusia untuk menjaga Iran dari ancaman serangan Israel.
Baca Juga:
Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina
Menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia yang dilaporkan oleh Al Jazeera, "Kapten kapal Marshal Shaposhnikov akan terus menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana ekspedisi."
Kedatangan kapal perang Rusia ini diperkirakan akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah karena kecenderungan Rusia yang mendukung Iran dalam konflik dengan Israel.
Ini juga akan meningkatkan ketegangan karena Amerika Serikat memiliki banyak kapal perang di wilayah Timur Tengah. Ancaman potensi konflik besar bisa muncul.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Minggu lalu, Kremlin mengimbau semua negara di Timur Tengah untuk menahan diri dan menghindari eskalasi yang bisa membawa kawasan tersebut ke dalam kekacauan, setelah ketegangan meningkat akibat serangan udara fatal yang dilakukan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.
“Saat ini sangat penting bagi semua pihak untuk menahan diri agar situasi di kawasan tidak semakin tidak stabil, yang akan mengancam stabilitas dan prediktabilitas,” ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Iran Ancam Serang AS
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat (AS), menyatakan bahwa setiap dukungan atau partisipasi dalam tindakan yang bertentangan dengan kepentingan Iran akan dihadapi dengan tindakan tegas.
IRGC juga menegaskan bahwa mereka menganggap AS bertanggung jawab atas apa yang disebut sebagai "tindakan jahat" pemerintah Israel.
Mereka menegaskan bahwa setiap ancaman yang dilakukan oleh AS atau rezim Zionis Israel akan direspons dengan tindakan yang proporsional dari Republik Islam Iran.
Sementara itu, sumber senior penegak hukum federal kepada CNN menyatakan bahwa FBI belum mengamati adanya ancaman spesifik atau kredibel terhadap AS terkait dengan kekerasan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Namun agensi tersebut mengamati dengan cermat situasi yang terjadi, sumber itu menambahkan.
Badan-badan penegak hukum AS lainnya juga memantau serangan yang sedang berlangsung terhadap Israel untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan ancaman terhadap tanah air mereka.
Dalam sebuah postingan di platform X, wakil komisaris Departemen Kepolisian New York, Kaz Daughtry, menyampaikan bahwa para pejabat departemen telah diberikan informasi terkait situasi tersebut oleh tim kontraterorisme departemen, namun menekankan bahwa "tidak ada ancaman yang dapat dipercaya terhadap Kota New York."
Departemen Kepolisian Los Angeles menyatakan dalam pernyataannya, "LAPD sedang memonitor dengan cermat perkembangan antara Iran dan Israel. Meskipun tidak ada ancaman yang dapat dipercaya terhadap Los Angeles pada saat ini, kami bertekad untuk menjaga perlindungan terhadap rumah ibadah dan area sensitif di seluruh wilayah bagi semua komunitas di Los Angeles."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]