WahanaNews.co, Jakarta - Situasi krisis di Ukraina dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah mengindikasikan bahwa anggaran pertahanan Amerika Serikat (AS) sebesar USD 886 miliar belum mencerminkan kemampuan nyata di lapangan.
Diskusi yang intens di Capitol Hill telah mengungkap bahwa wilayah udara Amerika Utara tidak hanya tidak mampu melawan rudal Rusia, tetapi juga Iran.
Baca Juga:
Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina
Dalam sebuah sesi briefing oleh pejabat senior Pentagon pada anggota Subkomite Angkatan Bersenjata Senat untuk Pasukan Strategis pada Rabu (8/5/2024), Ketua subkomite Angus King memaksa pejabat Departemen Pertahanan untuk mengakui bahwa Amerika Utara tidak memiliki pertahanan yang memadai melawan musuh-musuhnya usai menghabiskan bertahun-tahun melakukan provokasi di seluruh dunia.
King bertanya secara langsung kepada Wakil Menteri Pertahanan untuk Pertahanan Luar Angkasa dan Rudal AS, John Hill, "Apakah kita benar-benar tidak memiliki pertahanan terhadap rudal hipersonik?"
Hill mengakui bahwa pertahanan AS terhadap rudal hipersonik masih tidak memadai, meskipun ada beberapa sistem yang dapat digunakan pada tahap akhir seperti SM-6 dan Patriot. Namun, Hill mengakui bahwa AS perlu lebih fokus pada pengembangan pertahanan terhadap rudal hipersonik.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
“Jadi mengapa kita membicarakan tahun 2029 dan bahkan memperluasnya? Ini semacam hal tahun depan. Saya tidak mengerti anggaran Anda,” balas King, merujuk pada kurangnya fokus pada kemampuan anti-hipersonik dalam rencana belanja pertahanan AS saat ini.
“Apa yang kami hadapi dalam bidang anggaran tahun ini, adalah tahun yang sulit, terutama dengan batasan Undang-Undang Tanggung Jawab Fiskal yang harus kami tangani. Ada tagihan-tagihan yang harus kami bayar untuk pegawai, gaji, layanan kesehatan, dan biaya inflasi. Ketika Anda sampai pada titik di mana Anda mengambil keputusan di mana Anda benar-benar dapat mengontrol pilihan Anda,” ujar Hill.
“Tapi itu misi Anda, misi Anda adalah pertahanan rudal,” balas King.