WahanaNews.co | Di mata mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, Indonesia mampu menyatukan negara-negara di dunia, khususnya dalam aksi yang membawa dampak terhadap global.
Pasalnya, menurutnya, Indonesia menjadi negara yang dihormati oleh negara-negara ekonomi besar, tak terkecuali AS dan China yang sempat perang dagang (trade war) saat pemerintahan AS dipimpin oleh Donald Trump.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
"Presidensi Indonesia di G20 memiliki peluang yang sangat besar di saat AS dan China tengah berkompetisi. Indonesia yang dihormati dan dihargai oleh kedua negara tersebut (Indonesia) dapat menyatukan negara-negara di dunia," kata Blair dalam Inception Meeting B20 di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Asal tahu saja, Indonesia memang menjadi mitra dagang besar kedua negara itu. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) pangsa terbesar impor Indonesia per Desember 2021 diungguli oleh China dengan share mencapai 34,68 persen, diikuti Jepang 7,45 persen, dan AS sebesar 5,25 persen.
Di sisi lain Blair mengungkap, Presiden Joko Widodo dianggap merupakan pemimpin yang memiliki visi yang jelas, utamanya untuk masa depan Indonesia.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
satu visinya adalah menempatkan Indonesia menjadi lima ekonomi teratas di dunia.
"Presiden Jokowi adalah pemimpin yang saya kagumi. Dia memiliki visi yang jelas untuk masa depan Indonesia," ucap Blair.
Lebih lanjut Blair tak menampik, Presidensi G20 mampu mewujudkan Indonesia menjadi salah satu negara berpendapatan tinggi (higher income country).
Blair puji Indonesia masuk 5 besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak.
Mengenai vaksinasi, Indonesia masuk dalam jajaran lima besar negara dengan tingkat akselerasi vaksin tinggi di dunia. Pemerintah menargetkan vaksinasi dosis primer atau dosis lengkap selesai pada kuartal II 2022.
Adapun vaksinasi booster sudah dimulai pada 12 Januari 2022. Hal ini membuat RI selangkah lebih maju dalam distribusi vaksin kepada masyarakat.
"Kita tahu bahwa banyak negara berkembang yang tidak memiliki fasilitas memadai dalam menyediakan pasokan vaksin. Indonesia masuk dalam jajaran lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia," ungkap Blair.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Eksekutif Institut Tony Blair untuk Perubahan Global ini juga menuturkan, pemerintah Inggris memiliki minat untuk bermitra dengan RI dalam penanganan kesehatan.
Saat ini, RI memiliki ambisi untuk pembuatan dan pengembangan vaksin di dalam negeri dengan serangkaian kemitraan baru dengan para produsen vaksin di dunia.
Saya tahu pemerintah Inggris sangat tertarik untuk bermitra dengan Indonesia dalam tugas ini, membangun teknologi baru. Dan khususnya penggunaan data yang baru, dapat merevolusi cara kita meneliti mengembangkan percobaan, dan menyediakan vaksin, dan terapi lainnya," tandas Blair. [qnt]