WahanaNews.co | Dua petugas dinas intelijen Pakistan tewas ditembak oleh pria bersenjata di pinggir jalan.
Kedua intel tersebut ditembak mati di luar sebuah restoran pinggir jalan di timur Pakistan, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Rabu (4/1/2023).
Baca Juga:
29 Orang Meninggal Akibat Cuaca Hujan dan Badai Petir di Pakistan
Murtaza Bhatti, seorang perwira polisi senior di Distrik Khanewal, Provinsi Punjab, mengatakan bahwa pembunuhan itu terjadi pada Selasa (3/1/2023).
Bhatti menuturkan, pembunuhan tersebut ketika kedua intel sedang memarkirkan kendaraan mereka.
Al Jazeera melaporkan, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan kedua intel tersebut.
Baca Juga:
Asif Ali Zardari Terpilih Sebagai Presiden ke-14 Pakistan dalam Pemilu 2024
Keduanya dilaporkan sering menangkap anggota Tehreek-e-Taliban Pakistan dan kelompok bersenjata lainnya.
Mereka juga dikenal karena keahliannya dalam menyelidiki dan memecahkan kasus-kasus rumit, termasuk serangan senjata dan bom di Pakistan.
Sejumlah pejabat mengatakan, salah satu intel yang tewas adalah Direktur Departemen Kontraterorisme di Provinsi Punjab.
Dia memainkan peran kunci dalam menangkap anggota Tehreek-e-Taliban Pakistan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Tehreek-e-Taliban Pakistan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan setelah secara sepihak mengakhiri gencatan senjata dengan Pemerintah Pakistan pada November 2022.
Tehreek-e-Taliban Pakistan terpisah dengan Taliban Afghanistan, namun keduanya bersekutu.
Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan pada Senin (3/1/2023) bahwa gelombang serangan teroris baru-baru ini di Pakistan berasal dari Taliban Pakistan yang bersembunyi di Afghanistan.
Dia meminta penguasa Taliban Afghanistan untuk menghentikan para milisi kelompok tersebut memanfaatkan tanah mereka untuk menyerang di Pakistan.
Pada Selasa, Juru Bicara Taliban Afghanistan Zabihullah Mujahid mengatakan, Kabul menginginkan hubungan baik dengan semua negara tetangganya, termasuk Pakistan.
Namun, dia juga meminta Islamabad menahan diri untuk tidak membuat pernyataan provokatif yang bisa menimbulkan ketidakpercayaan.
“Emirat Islam Afghanistan menghargai perdamaian dan stabilitas di negaranya, menginginkan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan dan melanjutkan upayanya dengan cara ini,” kata Mujahid.
Dia menambahkan, Taliban mencoba yang terbaik untuk memastikan bahwa wilayah Afghanistan tidak digunakan untuk melawan Pakistan atau negara lain. [rgo]