Vander Velpen menekankan pentingnya menggunakan pasir yang cocok dengan susunan pasir asli untuk melindungi fauna pantai.
"Jika Anda mengubah karakteristik inti dari pasir asli, pasir orisinal, Anda perlu melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) untuk mengetahui bagaimana hal itu akan berdampak pada ekosistem, dan ekosistem di sekitarnya," kata Velpen kepada DW.
Baca Juga:
Patroli Personel Sat Samapta Polresta di Pantai Pasir Putih dan Mesjid Raya
Sayangnya menurut Torres, penilaian seperti itu tidak dilakukan di Manila.
Perairan Teluk Manila sebelumnya sangat tercemar oleh minyak dan sampah dari daerah pemukiman dan pelabuhan terdekat.
Tanda "Dilarang berenang" di lokasi pantai memperingatkan pengunjung untuk menjauh dari laut.
Baca Juga:
Danramil Aradide Jadi Korban Pembantaian Keji OPM, TNI: Pelanggaran HAM Berat!
Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina (DENR) membantah bahwa pasir dolomit menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan ekosistem. Namun, para ilmuwan dari Universitas Filipina membantah klaim DENR.
Sebuah pernyataan dari Institute of Biology mengatakan bahwa penggunaan pasir dolomit tidak menyelesaikan tahap rehabilitasi apapun, dan "bahkan lebih merugikan keanekaragaman hayati yang ada serta masyarakat di daerah tersebut”.
"Pelimpahan dolomit di Teluk Manila telah secara efektif menutupi sebagian zona intertidal (area pasang surut) yang digunakan oleh burung air sehingga mengurangi habitat mereka,” menurut pernyataan tersebut.