Mantan tahanan lainnya, Vladyslav Zhaivoronok, mengatakan dia telah mengamati kasus-kasus penyiksaan serius di dalam tahanan.
"Ada yang ditusuk jarum di lukanya, ada yang disiksa dengan air," katanya saat konferensi pers.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Sementara itu, Cherpurko mengatakan ada beberapa kasus di mana tahanan dibawa dan tidak pernah kembali.
"Anak-anak lelaki itu dibawa dan mereka tidak pernah kembali," tuturnya.
"Saya melihat bagaimana seorang tentara diambil dari barak kami, dan dua hari kemudian dia dibawa kembali, dia tidak bisa bergerak," katanya kepada wartawan.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
"Mereka ingin dia menandatangani dokumen bahwa bukan Rusia yang melakukan semua ini pada Mariupol, tetapi kami, tetapi dia menolak, sehingga tulang rusuk, kaki, dan lengannya patah."
Namun, klaim mereka tidak dapat diverifikasi secara independen.
Diketahui, Pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada 24 Februari dan dalam beberapa hari telah mengepung Mariupol, pusat pelabuhan industri strategis di Laut Azov. Jaivoronok dan Cherpouko termasuk di antara hampir 2.500 tentara Ukraina yang menyerah dan ditawan oleh Rusia, ditahan di penjara Olenivka yang terkenal kejam di wilayah Donestk yang dikuasai separatis. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.