Tak Ada Pemasukan
Kementerian pemerintah yang mempekerjakan ratusan ribu orang hampir tidak beroperasi, bahkan ketika Taliban telah mendesak beberapa untuk kembali bekerja.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Di luar Bank Nasional Afghanistan, ribuan orang berbaris dalam lima hingga enam barisan, mencoba menarik uang.
Taliban membatasi penarikan mingguan hingga 200 dollar AS (Rp 2,8 juta).
Noorullah, yang mengoperasikan toko perangkat keras selama 11 tahun, mengatakan tidak memiliki satu pelanggan pun sejak Taliban tiba pada 15 Agustus.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Akibatnya, dia tidak dapat membayar sewa tokonya.
"Bank-bank tutup. Semua orang yang punya uang lari dari negara ini," katanya.
"Tidak ada yang membawa uang ke sini," imbuhnya.