"Kami sedang melihat ke kompabilitas teknis itu tetapi kami belum meminta untuk penawaran komersial. Kami hanya ingin memastikan ia bisa menjadi opsi untuk membuat keputusan berkaitan dengan penawaran komersial yang solid," ujar Aschbacher menambahkan.
SpaceX sendiri belum memberi komentar terkait isu penjajakan oleh ESA.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Seperti diketahui, invasi Rusia ke Ukraina ikut berdampak ke sejumlah kerjasama mereka dengan negara-negara Eropa lain. Salah satu yang ikut terkena imbasnya adalah di sektor penerbangan luar angkasa.
Rusia memutuskan untuk memblok akses negara-negara Eropa yang tergabung di ESA terhadap roket Soyuz milik Roscosmos. Rocosmos merupakan Badan Antariksa Rusia yang memiliki fasilitas peluncuran roket.
ESA selama ini menggunakan Soyuz untuk misi skala medium. Sementara untuk misi skala kecil ESA mengandalkan roket Vega milik Italia, serta Ariane 5 untuk misi skala berat.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Aschbacher mengatakan, jadwal persis peluncuran Ariane 6 akan lebih jelas pada Oktober. Hanya pada saat itulah ESA akan merampungkan rencana cadangan mereka untu diperesentasikan kepada para menteri dari 22 negara anggota pada November. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.