Ia bersumpah akan menggempur kelompok Houthi “jauh lebih keras,” termasuk menyasar para pemimpinnya dan seluruh infrastruktur yang mereka gunakan untuk melancarkan serangan terhadap Israel.
“Pilot-pilot kami telah berhasil meluluhlantakkan dua pelabuhan teroris Houthi lagi. Dan ini baru awalnya.
Baca Juga:
Tiga Alasan Strategis di Balik Dukungan Israel terhadap India: Dari Terorisme hingga Geopolitik
Serangan berikutnya sedang disiapkan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dipenuhi nada ancaman dan determinasi.
Media Israel seperti Times of Israel mengungkapkan bahwa Tel Aviv telah menahan diri untuk sementara waktu, menunggu Presiden AS Donald Trump menyelesaikan kunjungannya ke kawasan Teluk.
Begitu Trump meninggalkan Uni Emirat Arab pada hari Jumat, Israel segera melancarkan aksinya.
Baca Juga:
Trump Dorong Damaskus Rujuk dengan Israel
Langkah ini menyusul serangkaian serangan yang dilakukan Houthi dalam beberapa minggu terakhir, termasuk peluncuran rudal dan pesawat nirawak ke wilayah Israel.
Serangan itu mereka klaim sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza, yang menjadi korban dalam operasi militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 53.000 orang.
Namun ketegangan meningkat drastis pada 6 Mei lalu, ketika Presiden Trump mengumumkan perjanjian gencatan senjata antara AS dan kelompok Houthi yang dimediasi oleh Oman.