WahanaNews.co | Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, menyatakan bahwa perkembangan atau perjalanan perdamaian Aceh masih dalam pantauan dunia internasional, menyusul adanya kunjungan tim mediator perdamaian dari Finlandia.
“Hal ini menjadi indikasi bahwa secara tidak langsung perdamaian Aceh ini terus mendapat pantauan dunia internasional,” kata Tgk Malik Mahmud di Aceh Besar, Senin (19/9/2022).
Baca Juga:
Bertemu Menko Airlangga, Menteri Ekonomi Finlandia Tawarkan Kerja Sama Pengembangan Teknologi
Kemarin, tim dari Crisis Management Initiative (CMI) Martti Ahtisaari Peace Foundation Helsinki, yang merupakan mediator perdamaian GAM dan Pemerintah RI pada 2005 silam di Kota Helsinki, Finlandia, kembali melakukan lawatan ke Aceh dalam rangka melihat perkembangan terkini pasca 17 tahun Aceh damai.
Rombongan CMI terdiri dari Senior Advisor CMI, Major General (Ret) Jaakko Oksanen; Head of ASEAN Programs CMI, Okasari Eronen; dan Head of communication CMI, Antti Ammala.
Mereka disambut langsung oleh Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Al Haythar.
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Selain CMI dan Wali Nanggroe, pertemuan yang berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh itu juga dihadiri oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol Ahmad Haydar, serta Pangdam Iskandar Muda yang diwakili Asisten Intelijen, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunte.
Malik Mahmud mengatakan, kunjungan tim CMI kali ini merupakan hal yang sangat positif bagi Aceh.
Apalagi pertemuan itu akan menjadi catatan laporan CMI sendiri.