"Publik telah berbicara. [Akun] Trump akan dipulihkan," tulis Musk dalam cuitannya.
Selama jajak pendapat, Musk mengakui jumlah suara dipengaruhi oleh akun 'bot' otomatis, yang bukan manusia, dan menyarankan perlunya "membersihkan" polling di Twitter agar tidak dipengaruhi oleh bot dan akun 'troll'.
Baca Juga:
AMRO Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2025, Di Bawah Target
Namun, Trump tampaknya kurang tertarik untuk kembali ke Twitter.
"Saya tidak melihat alasan untuk [kembali]," kata mantan presiden itu melalui video ketika ditanya oleh sebuah panel pada pertemuan kepemimpinan tahunan Koalisi Yahudi Republik, sebagaimana dikutip dari The Guardian. [rds]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.