WahanaNews.co | Uni Eropa mendesak China dan India untuk bergabung dengan G7 guna mengintervensi harga minyak Rusia. Langkah ini bertujuan mengurangi keuntungan Rusia dan sanksi atas serangan di Ukraina.
Negara-negara G7 mengumumkan pada hari Jumat (2/9/2022), bahwa mereka setuju untuk menetapkan harga minyak Rusia. Namun, Rincian mengenai batasan harga tersebut masih didiskusikan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Meski begitu, analis energi telah menyuarakan keprihatinan tentang rencana ini, khususnya tentang apakah konsumen utama seperti China dan India akan bergabung.
Sebelumnya, China dan India telah meningkatkan pembelian minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina dengan memanfaatkan potongan harga.
Komisioner Energi Uni Eropa, Kadri Simson berpendapat China dan India perlu bergabung untuk membatasi harga minyak Rusia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"China dan India bersedia membeli produk minyak Rusia sambil memaafkan diri mereka sendiri bahwa ini penting untuk keamanan pasokan mereka. Tetapi tidak adil untuk membayar kelebihan pendapatan ke Rusia," kata Simon dikutip dari CNBC, Senin (5/8/2022).
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengatakan pekan lalu, mereka melakukan pembicaraan dengan India mengenai masalah ini. Di sisi lain China dilaporkan mengatakan pada Juli bahwa pembatasan harga minyak adalah masalah yang sangat rumit.
Beberapa analis pasar terus mengajukan pertanyaan mengenai efektivitas pemberlakuan pembatasan harga tersebut dalam mengurangi pendapatan minyak Rusia.