"Dampak utama dari pembatasan harga minyak G-7 adalah untuk lebih menggeser daya saing ekonomi dari Eropa ke India, Turki, China, dan negara-negara Asia lainnya," ujar CEO Macro-Advisory, Chris Weafer
"Rusia tidak akan menjual minyak ke negara-negara barat yang tidak bersahabat, tetapi akan terus menjual ke negara-negara Asia dengan harga diskon dari harga global," tambahnya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Batasan harga ini diperkirakan siap sebelum awal Desember, ketika sanksi Uni Eropa atas impor minyak Rusia mulai berlaku. Meski demikian, pelaku pasar hingga kini masih menunggu rincian batasan tersebut.
"Batas harga awal akan ditetapkan berdasarkan berbagai masukan teknis dan akan diputuskan oleh koalisi penuh sebelum implementasi di setiap yurisdiksi. Batas harga akan dikomunikasikan kepada publik secara jelas dan transparan," kata G-7 dalam pernyataan bersama.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Energi Uni Eropa tidak mengatakan kapan tepatnya rincian akhir akan disajikan, tetapi ia menambahkan, pihaknya tengah memprosesnya. "Kami berada di bawah tekanan waktu yang sangat besar," katanya.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Di sisi lain, Rusia mengatakan, tidak akan menjual minyak ke negara-negara yang memberlakukan batas harga itu. Terlebih lagi, setelah pengumuman G-7, raksasa energi Rusia, Gazprom mengatakan tidak akan melanjutkan aliran melalui pipa Nord Stream 1 karena masalah teknis.
Pipa Nord Stream 1, yang menghubungkan Rusia dan Jerman melalui Laut Baltik akan dibuka kembali pada hari Sabtu setelah tiga hari pekerjaan teknis. [qnt]