3. Terjadi dua bulan setelah pemberontakan Wagner
Kecelakaan pesawat ini terjadi tepat dua bulan setelah pemberontakan Wagner pada 23-24 Juni lalu di Rusia. Kala itu, Wagner melakukan pemberontakan dengan tujuan menggulingkan para pejabat militer dan pertahanan Rusia.
Baca Juga:
Tak Dihadiri Putin, Pemakaman Prigozhin Digelar Tertutup dan Penuh Rahasia
Pemberontakan dilakukan setelah Prigozhin menuding militer Kremlin menewaskan pasukan Wagner dan merugikan Rusia di Ukraina selama invasi.
Pemberontakan itu sendiri berakhir dengan kesepakatan yang dimediasi Presiden Belarus Alexander Lukashenko. Berdasarkan kesepakatan, Wagner diizinkan pergi ke Belarus tanpa dijatuhi hukuman.
Meski dijanjikan demikian, banyak pihak percaya bahwa nyawa Prigozhin dalam bahaya. Sebab Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan orang yang tak kenal ampun terhadap segala bentuk pemberontakan.
Baca Juga:
Kematiannya Pernah Dipalsukan, Ini Babak Baru Investigas Kematian Bos Wagner Prigozhin
4. Diduga dirudal oleh Kemhan Rusia
Sejumlah sumber yang enggan dikutip identitasnya mengatakan kepada media Rusia bahwa mereka meyakini jet pribadi itu ditembak menggunakan satu atau lebih rudal darat ke udara. Meski demikian, Reuters tidak dapat mengonfirmasi dugaan tersebut.
Sementara itu, saluran Telegram yang berafiliasi dengan Wagner, Gray Zone, juga menuding Kementerian Pertahanan Rusia menembakkan rudal ke arah Embraer Legacy sehingga pesawat jatuh.