WahanaNews.co | Presiden Rusia, Vladimir Putin menyampaikan langsung protesnya atas rencana Finlandia untuk bergabung dengan NATO saat berbincang dengan Presiden Sauli Niinisto pada Sabtu (14/5).
"Presiden Putin menekankan bahwa melepaskan kebijakan netralitas militer itu merupakan sebuah kesalahan karena tak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia," demikian pernyataan Kremlin yang dikutip Reuters.
Baca Juga:
Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Dukung Sektor Pertanian Indonesia
Pernyataan itu berlanjut, "Perubahan semacam itu dalam kebijakan luar negeri [Finlandia] dapat berdampak negatif terhadap hubungan Rusia-Finlandia."
Dalam perbincangan itu, Niinisto secara resmi menyampaikan kepada Putin rencana negaranya untuk mendaftarkan diri menjadi anggota NATO.
"Presiden Niinisto mengumumkan bahwa Finlandia mendaftarkan diri jadi anggota NATO dalam beberapa hari ke depan," demikian kutipan pernyataan yang diunggah di situs Kantor Kepresidenan Finlandia, seperti dilansir AFP.
Baca Juga:
Menteri PPPA Sebut Perempuan Harus Berdaya Secara Ekonomi
Niinisto mengatakan kepada Putin, ia memahami betapa penting permintaan Rusia pada 2021 lalu agar negaranya tak bergabung dengan NATO. Namun, "Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 mengubah situasi keamanan Finlandia."
Niinisto juga menegaskan bahwa sejak pertemuan pertama dengan Putin pada 2012 lalu, ia memang sudah menyatakan semua negara merdeka berhak memaksimalkan keamanannya.
"Itu pula yang terjadi sekarang. Dengan bergabung NATO, Finlandia memperkuat keamanan dan menerapkan pertanggungjawabannya. Keputusan ini tak berbeda dengan negara lain," bunyi pernyataan itu.