Mereka kemudian menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya yang dirugikan. Ada sekitar 20 perusahaan lain, termasuk Kelkoo, Trivago, dan Yelp, yang juga ikut menggugat Google ketika perusahaan itu dinyatakan bersalah dan didenda pada 2017.
Adam, yang berkarier di bidang superkomputer, mengatakan bahwa dia mendapat “pencerahan” untuk membangun Foundem saat merokok di depan kantor tempat dia bekerja sebelumnya.
Baca Juga:
Incar Isi Rekening, Link Berbahaya di Gmail Kini Bisa Menyamar
Saat itu, situs pembanding harga masih dalam tahap awal dan masing-masing situs fokus pada satu produk tertentu.
Foundem berbeda karena memungkinkan pelanggan membeli berbagai macam produk, mulai dari pakaian sampai tiket pesawat.
“Tidak ada yang bisa menyamai Foundem,” kata Shivaun yang juga pernah menjadi konsultan perangkat lunak untuk sejumlah merek besar dunia.
Baca Juga:
Tiga Fitur Anti-Maling di Hp Android Segera Diluncurkan Google
Komisi Eropa, dalam keputusannya pada tahun 2017, menemukan bahwa Google secara ilegal mempromosikan fitur perbandingan harganya sendiri dalam hasil pencarian, dan menurunkan fitur serupa dari para pesaingnya.
10 tahun sebelumnya, ketika Foundem diluncurkan, Adam merasa tak punya alasan untuk berasumsi bahwa Google secara sengaja bersikap anti-persaingan dalam belanja daring.
“Saat itu, mereka bukan pemain yang serius,” katanya.