Di sejumlah kota, bagi keluarga yang mampu mereka menghangatkan diri menggunakan pemanas ruangan.
Sementara itu, di pedesaan keluarga tuna wisma tampak berkumpul di depan api unggun untuk menangkal dingin.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Musim dingin di Afghanistan merupakan kali kedua sejak negara itu dipimpin Taliban. Kelompok ini berhasil menduduki kantor presiden pada Agustus 2021 lalu.
Berdasarkan data lembaga bantuan kemanusiaan, lebih dari 19 juta warga Afghanistan menghadapi kelaparan di musim dingin. Sebanyak 4 juta anak-anak juga mengalami malnutrisi.
Sejak di bawah kendali Taliban, Afghanistan mengalami krisis ekonomi. Banyak komunitas internasional pikir-pikir menggelontorkan bantuan ke negara itu.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Terlebih, Taliban dianggap melanggar janji karena tetap menerapkan aturan yang konservatif, terutama terhadap perempuan.
Di masa awal menduduki Kabul, Taliban bersumpah akan menciptakan pemerintah yang moderat dan memprioritaskan keamanan bagi warganya. Namun, seiring berjalannya waktu janji mereka tak terwujud. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.