WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gelombang panas ekstrem yang menerjang kawasan Eropa di awal musim panas tahun ini telah merenggut sedikitnya delapan nyawa.
Fenomena cuaca ekstrem tersebut menimbulkan berbagai dampak serius, seperti gangguan kesehatan, kebakaran hutan, hingga penghentian sementara operasional reaktor nuklir di Swiss.
Baca Juga:
Ternyata Ini 4 Alasan Porsi Nasi Padang Bungkus Lebih Banyak daripada Makan di Tempat
Pihak berwenang di Spanyol melaporkan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Katalonia menelan dua korban jiwa.
Sementara itu, dua kematian lain akibat suhu ekstrem dilaporkan terjadi di daerah Extremadura dan Cordoba.
Di Prancis, dua warga dilaporkan meninggal dunia karena gelombang panas, dan sekitar 300 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit.
Baca Juga:
Jangan Lewatkan Fenomena Astronomi Langit Mei 2025: Asteroid Terang hingga Hujan Meteor
Sedangkan di Italia, dua pria lanjut usia ditemukan meninggal di Pantai Sardinia setelah mengalami heatstroke.
Pemerintah Italia mengeluarkan status siaga di 18 kota besar sebagai respons terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Di Jerman, suhu diprediksi menembus angka 40 derajat Celsius, menjadikannya hari terpanas tahun ini.