WahanaNews.co | Penduduk di Provinsi Abra, Filipina memilih untuk tidur di luar rumah setelah gempa kuat melanda Pulau Luzon. Beberapa orang di daerah itu pada Kamis (28/7/2022).
Mereka mengatakan terlalu takut untuk kembali ke rumah dan memilih untuk mendirikan tenda di luar bersama keluarga untuk memastikan keselamatan mereka.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang Pulau Luzon di Filipina utara pada Rabu (27/7/2022) pagi.
Gempa merusak rumah dan bangunan, termasuk bangunan warisan dan gereja berusia berabad-abad.
Seismolog sejak itu mencatat adanya hampir 800 gempa susulan.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Gempa ini menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 130 orang.
Seorang penduduk di Kota Bangued, Provinsi Abra yang hanya berjarak 11 km (6,8 mil) dari pusat gempa, Erlinda Bisares, mengatakan dia dan keluarganya tidak ingin mengambil risiko untuk pulang ke rumah. Dia takut terjadi gempa lagi yang dapat menghancurkan rumahnya.
“Kami sangat takut. Kami tidak mempermasalahkan barang-barang kami, kami hanya bergegas keluar, yang penting kami masih hidup," kata Bisares dilansir dari CNN Filipina sembari mengingat bagaimana gempa mengguncang rumah dan perabotannya.