Israel melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel.
Sedikitnya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.237 anak-anak dan 2.719 perempuan, tewas dibantai Israel di Gaza.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, lebih dari 160 warga Palestina tewas dibunuh tentara Israel.
Sementara itu hampir 1.500 warga di Israel tewas, sebagian besar dari mereka dalam serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu pertempuran, dan 242 sandera dibawa dari Israel ke Gaza oleh kelompok militan.
Sebanyak 50.000 ibu hamil di Gaza tidak dapat mengakses perawatan kesehatan ibu hamil secara rutin, 180 ibu melahirkan setiap harinya, dan 5.500 bayi telah lahir sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Dr. Natalia Kanem, direktur badan kesehatan seksual dan reproduksi Perserikatan Bangsa-Bangsa, memaparkan angka-angka tersebut pada konferensi pers Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa, di mana dia menyampaikan seruan dan permintaan mendesak untuk pasokan bahan bakar untuk rumah sakit dan kamar bayi, air bersih dan makanan untuk ibu hamil dan menyusui.
Kanem mengatakan PBB tidak memiliki data mengenai jumlah ibu baru atau jumlah bayi yang meninggal sejak perang dimulai.
Namun, tambahnya, beberapa bayi baru lahir yang membutuhkan inkubator dan oksigen – yang membutuhkan bahan bakar untuk menyediakan listrik – telah meninggal.