WAHANANEWS.CO, Jakarta - Lima jet tempur milik Angkatan Udara India dan satu pesawat nirawak diklaim telah ditembak jatuh oleh Pakistan dalam serangkaian aksi militer menyusul serangan India di wilayah Pakistan.
Informasi ini disampaikan oleh sumber keamanan Pakistan.
Baca Juga:
Permalukan India, Jet J-10C China Jadi Bintang Baru di Medan Tempur
Menurut sumber tersebut, jet-jet yang ditembak jatuh terdiri dari tiga unit Rafale buatan Prancis, satu MiG-29, dan satu jet tempur SU-30.
Selain itu, sebuah pesawat nirawak Heron milik India juga disebut berhasil dilumpuhkan.
Pernyataan resmi militer Pakistan membenarkan hal ini, dan seorang pejabat senior pemerintah turut mengonfirmasi daftar pesawat yang diklaim berhasil dijatuhkan.
Baca Juga:
5 Jet India Rontok, Pakistan Umumkan Kemenangan Spektakuler di Angkasa
Meski begitu, tidak dijelaskan secara rinci lokasi maupun cara pesawat-pesawat itu dijatuhkan.
Sebelumnya, pejabat Pakistan menyebut bahwa mereka telah menembak jatuh tiga pesawat tempur dan satu drone India.
Namun hingga kini, CNN belum dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen dan masih menunggu tanggapan dari pemerintah India.
Ketegangan antara India dan Pakistan, dua negara bertetangga yang telah lama berseteru, kini kembali memanas. Para analis memperingatkan bahwa situasi ini dapat meningkat menjadi konflik besar.
Serangan India ke wilayah Pakistan pada hari Rabu lalu disebut sebagai operasi terdalam sejak perang besar terakhir antara kedua negara pada 1971.
Islamabad telah bersumpah untuk membalas serangan New Delhi, yang dinilai sebagai aksi provokatif dengan risiko eskalasi menuju perang terbuka.
Fahd Humayun, asisten profesor ilmu politik dari Universitas Tufts, menyatakan bahwa "situasinya kini serius dan tidak menentu," serta menilai balasan dari pihak Pakistan kemungkinan besar tak terelakkan.
Serangan India itu terjadi lebih dari dua minggu setelah pembantaian terhadap 26 warga, sebagian besar warga sipil India, di wilayah Kashmir yang dikelola India.
Pemerintah India menyalahkan Pakistan atas insiden tersebut, tuduhan yang dibantah tegas oleh Islamabad.
Dalam pernyataannya, Pakistan mengatakan bahwa delapan orang termasuk anak-anak tewas dalam serangan India yang digambarkan oleh Perdana Menteri Pakistan sebagai "tindakan perang".
Meskipun tindakan India tidak sepenuhnya mengejutkan, para analis menilai eskalasi ini hanya soal waktu. Mereka memperingatkan bahwa ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir itu bisa meningkat dalam hitungan jam atau hari.
“Jika konflik ini terus berkembang, bahkan tanpa mencapai ambang penggunaan senjata nuklir, dampaknya bisa sangat serius, tidak hanya bagi rakyat India dan Pakistan, tetapi juga bagi stabilitas kawasan dan dunia,” ujar Derek J. Grossman, analis senior pertahanan dari lembaga think tank AS, RAND Corporation.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]