WahanaNews.co | Krisis iklim memicu percepatan cairnya gletser-gletser di dunia. Hilangnya massa es ini berpengaruh ke berbagai lini di dunia.
Dari selatan Jerman hingga pegunungan Papua, gletser memiliki fungsi penting bagi masyarakat. Gletser-gletser di dunia selama ini digunakan untuk pariwisata, sumber data bagi ilmuwan, serta bagian penting kepercayaan masyarakat adat.
Baca Juga:
BMKG Kalsel Intensifkan Edukasi Masyarakat Terkait Peningkatan Suhu Signifikan Lima Dekade Terakhir
Gletser sendiri diperkirakan telah meleleh sejak masa Revolusi Industri dan mengalami percepatan beberapa tahun belakangan.
Pemanasan global membuat gletser mencair secara cepat. Padahal, massa es ini diperkirakan butuh ratusan hingga ribuan tahun agar terbentuk.
Kecepatan cairnya gletser terlihat jelas di Pegunungan Rwenzori yang membentang di perbatasan Uganda dan Kongo.
Baca Juga:
Buka Indonesia International Sustainability Forum 2024, Presiden Jokowi Sampaikan Strategi Penanganan Perubahan Iklim
Puncak Pegunungan Rwenzori tadinya memiliki lebih dari 40 gletser. Namun, per 2005, kurang dari 20 gletser yang masih ada.
Gletser di pegunungan pun terus mencair. Para ilmuwan memperkirakan Pegunungan Rwenzori bisa sepenuhnya kehilangan gletser 20 tahun ke depan.
Hilangnya gletser Rwenzori adalah kabar buruk bagi Uganda. Negara ini mengandalkan pembangkit listrik tenaga air, banyak di antaranya mengandalkan aliran air dari gletser Rwenzori.