WahanaNews.co, Jakarta - Gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) distrik Kiteezi, Kampala utara, Uganda longsor pada Sabtu (10/8) akibat hujan lebat.
Korban tewas bertambah menjadi 23 orang per Senin (12/8). Juru Bicara Pemerintah Kota Kampala Daniel Nuweabine menambahkan hingga kini upaya pencarian korban selamat masih berlangsung.
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Latih Warga Buat Pupuk Kompos Kurangi Sampah TPA
"Korban tewas terbaru yang terkonfirmasi berjumlah 23 orang," kata Nuweabine kepada AFP, Senin (12/8).
Komisaris warga daerah setempat, Yasin Ndide, mengatakan pada hari Minggu (11/8) bahwa para korban termasuk lima anak-anak.
Selama akhir pekan ini, ekskavator bergerak melewati gunungan sampah besar sementara pencarian korban disaksikan oleh warga yang meratap dan menangis.
Baca Juga:
Kemenag RI Imbau Pesantren Sulbar Sukseskan Program Makan Gratis Pemerintah Pusat
Wali Kota Erias Lukwago pun menetapkan insiden itu sebagai 'bencana nasional'. Ia juga menyebut kemungkinan masih banyak lagi korban yang terkubur dalam gunungan sampah saat operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Ia juga menyampaikan kekhawatirannya atas risiko berbahaya dari meluapnya sampah dari tempat pembuangan sampah seluas 14 hektare yang didirikan pada tahun 1996 dan telah menampung hampir semua sampah yang dikumpulkan di Kampala itu.
Sementara itu, Presiden Yoweri Museveni telah mengarahkan pasukan khusus tentara untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan. Ia juga masih mencari dan akan menuntut pihak yang membiarkan warganya tinggal di dekat tumpukan sampah yang berpotensi berbahaya.
Adapun beberapa wilayah di Uganda dan wilayah lain di Afrika Timur baru-baru ini dilanda hujan lebat, termasuk Ethiopia. Tanah longsor yang melanda daerah pegunungan terpencil di Ethiopia selatan bulan lalu telah menewaskan sekitar 250 orang.
Sebelum itu, pada Februari 2010, tanah longsor di wilayah Gunung Elgon di Uganda timur juga telah menewaskan lebih dari 350 orang.
[Redaktur: Alpredo Gultom]