WAHANANEWS.CO, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung saat ini memusatkan perhatian pada pengelolaan timbulan sampah baru yang terus bertambah di berbagai wilayah.
Prioritas utama diarahkan pada penanganan langsung di lapangan, sementara upaya edukasi masyarakat untuk sementara dikurangi.
Baca Juga:
Sambut Urbanisasi Pascamudik, Pemkot Bandung Siapkan Langkah Antisipatif
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil guna menghadapi kondisi darurat akibat peningkatan volume sampah yang belum tertangani secara maksimal.
“Fokus kami itu sedang kepada penanganan timbulan sampah baru. Jadi edukasi terhadap masyarakat sedang berkurang, tidak seintens dulu,” ujar Farhan saat hadir dalam acara talkshow Siaran Bareng Pak Wali di PRFM News Channel, dikutip Sabtu (17/5/2025).
Farhan memaparkan bahwa dari 1.597 RW di Kota Bandung, baru 412 RW yang berhasil ditetapkan sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS).
Baca Juga:
Pemkot Bandung Siapkan 1.968 Petugas Kebersihan Antisipasi Lonjakan Sampah Libur Lebaran 2025
KBS adalah kawasan yang mampu mengelola sedikitnya 30 persen sampah dari total yang dihasilkan warganya. Artinya, sebagian besar wilayah masih belum memiliki sistem pengelolaan sampah mandiri yang memadai.
“Kita sedang mengatur supaya ada pengurangan produksi sampah. Tapi timbulan sampah kita belum bisa dikurangi,” jelasnya.
Sejumlah lokasi kini mengalami penumpukan sampah yang signifikan.