WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa hampir seluruh rumah sakit di Jalur Gaza telah hancur atau mengalami kerusakan berat akibat serangan militer Israel.
Dari total 36 rumah sakit yang ada, hanya 19 yang masih dapat beroperasi, itupun dengan kapasitas terbatas.
Baca Juga:
Tenaga Kesehatan Tertular MERS di Riyadh, Jemaah Diminta Tingkatkan Proteksi
"Dari 19 rumah sakit yang masih buka, hanya 12 yang sanggup menyediakan layanan kesehatan menyeluruh. Sisanya hanya mampu melayani kebutuhan gawat darurat tingkat dasar," demikian pernyataan WHO dari markasnya di Jenewa, Swiss, Kamis (22/5/2025).
Kondisi makin memburuk ketika empat rumah sakit besar di Gaza City terpaksa menghentikan seluruh layanan pekan lalu.
Lokasi yang dekat dengan pertempuran dan zona evakuasi menjadikan fasilitas-fasilitas itu tak aman bagi pasien maupun tenaga medis.
Baca Juga:
Cegah Kanker Serviks, Kemenkes Ajak Perempuan Segera Vaksinasi HPV
Beberapa bahkan dilaporkan menjadi sasaran serangan langsung.
"Pertempuran yang terus membesar serta perintah evakuasi terbaru untuk wilayah utara dan selatan Gaza dalam dua hari terakhir, mengancam menutup lebih banyak rumah sakit," tegas WHO.
Kapasitas perawatan juga nyaris runtuh. Saat ini, hanya tersisa sekitar 2.000 tempat tidur rumah sakit untuk melayani lebih dari 2 juta penduduk Gaza.