WahanaNews.co | Harga minyak dunia tercatat anjlok sekitar 9 persen di akhir perdagangan Selasa, atau Rabu pagi WIB. Ini adalah penurunan harian terbesar sejak Maret lalu.
Penurunan harga terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi global dan penguncian di China, serta penguatan greenback dapat memangkas permintaan.
Baca Juga:
Gaji Rp39 Juta Tak Sebanding, Eks Marinir RI Mohon Ampun Lantaran Gabung Perang Rusia
Patokan global harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terperosok USD 10,73 atau 9,5 persen, menjadi menetap di USD 102,77 per barel.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus merosot USD 8,93 atau 8,2 persen menjadi ditutup di USD 99,50 per barel.
Kedua harga acuan mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 9 Maret dan memukul harga saham perusahaan minyak dan gas utama.
Baca Juga:
Prabowo Kritik Ketergantungan ASEAN ke Kekuatan Global, Tawarkan Jalan Ekonomi Tengah
"Kami sedang mendapatkan krim dan satu-satunya cara Anda dapat menjelaskan adalah ketakutan akan resesi," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Robert Yawger.
"Anda sedang merasakan tekanan,” tambahnya.
Harga minyak berjangka tenggelam bersama dengan gas alam, bensin dan ekuitas, yang sering menjadi indikator permintaan minyak mentah.