WahanaNews.co | Jepang pada Selasa (22/3/2022) mengeluarkan permohonan darurat bagi warga, bisnis dan otoritas lokal untuk menghemat energi.
Peringatan potensi pemadaman energi terjadi setelah gempa besar menghentikan beberapa pembangkit listrik dan cuaca dingin.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Salju telah turun di Tokyo dan suhu menurun tajam hingga empat derajat Celcius.
Tokyo Electric Power Co mengatakan, antara 2 hingga 3 juta rumah tangga bisa kehilangan listrik setelah jam 8 malam waktu setempat.
"Pada tingkat ini, kita semakin dekat ke keadaan di mana kita harus melakukan pemadaman listrik yang serupa dengan yang terjadi setelah gempa (Ahad lalu)," kata Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Koichi Hagiuda.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
Hagiuda menyerukan tambahan 5 perden atau lebih penghematan daya setiap jam dari pukul 3 hingga 8 malam.
Penghematan itu setara dengan sekitar 2 juta kilowatt per jam.
Pengecer elektronik Bic Camera, telah mematikan sekitar setengah dari perangkat televisi di lebih dari 30 tokonya di Jepang timur.