Menurutnya, Tinotenda tersesat hingga masuk ke kawasan berbahaya Taman Nasional Matusadona tanpa disadari.
Anak itu sempat mendengar suara kendaraan tim penyelamat tetapi tidak sempat mencapai lokasi mereka tepat waktu.
Baca Juga:
Zimbabwe dan Namibia Terpaksa Bantai Ratusan Gajah untuk Atasi Krisis Pangan
Beruntung, tim penjaga taman kembali ke area tersebut dan menemukan jejak kaki baru yang membawa mereka pada keberadaan Tinotenda.
"Setelah lima hari di tengah belantara, ini mungkin adalah kesempatan terakhirnya untuk diselamatkan," tulis Murombedzi.
Taman Nasional Matusadona dikenal sebagai habitat satwa liar yang beragam, termasuk singa, gajah, zebra, kuda nil, dan kerbau.
Baca Juga:
Otto Hasibuan Sayangkan Pernyataan Mahfud Md soal Penyelesaian Sengketa Pemilu
Menurut lembaga African Parks, taman ini pernah memiliki populasi singa terbesar di Afrika.
Tinotenda diperkirakan berjalan sejauh 49 kilometer selama lima hari, bertahan hidup dengan memakan buah-buahan liar dan menggali tanah di tepi sungai kering untuk mendapatkan air.
"Dia diperkirakan menempuh perjalanan sejauh 49 kilometer di wilayah taman yang berat dan berbahaya, bertahan hidup dengan teknik lokal seperti menggali tanah untuk menemukan air di daerah yang rawan kekeringan," jelas Zimbabwe Parks dalam pernyataannya.