WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa militer AS telah menggempur lebih dari 100 target milik kelompok Houthi di Yaman sejak kampanye pengeboman diluncurkan bulan lalu.
“Kami telah menghancurkan fasilitas komando dan kontrol, lokasi produksi senjata, serta gudang penyimpanan senjata canggih. Kami juga mengonfirmasi kematian sejumlah pemimpin Houthi,” ujar pejabat tersebut dalam pernyataannya kepada Al Arabiya English, dikutip pada Rabu (9/4/2025).
Baca Juga:
Negosiasi Nuklir Dimulai, Iran Tawarkan Proposal Damai
Meski demikian, ia tidak menyebutkan secara rinci identitas para pemimpin Houthi yang tewas.
Dalam operasi ini, militer AS mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 yang memiliki kemampuan membawa bom penghancur bunker seberat 30.000 pon.
Pentagon menyatakan bahwa pesawat-pesawat tersebut digunakan untuk menyerang fasilitas bawah tanah dan gudang senjata milik Houthi. Beberapa pesawat juga ditempatkan di Samudra Hindia sebagai dukungan tambahan.
Baca Juga:
190 Markas Hizbullah Diserahkan, AS Desak Pelucutan Senjata Total
Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), Jenderal Erik Kurilla, melakukan pertemuan dengan pejabat militer Yaman yang merupakan pihak oposisi Houthi dalam konflik internal negara tersebut pekan lalu di Arab Saudi.
Pertemuan itu membahas kelanjutan operasi pengeboman. CENTCOM menyebutkan bahwa kampanye ini bertujuan untuk “memulihkan kebebasan navigasi” di kawasan tersebut.
Di sisi lain, kelompok Houthi mengklaim telah melakukan sejumlah serangan terhadap kapal milik AS serta menembak jatuh beberapa drone MQ-9 Reaper. Menurut pejabat pertahanan AS, setidaknya tiga drone telah ditembak jatuh dalam dua bulan terakhir.