Dia mengatakan bahwa Gurnah yang berasal dai Zanzibar adalah hal yang penting, karena tempat itu merupakan tempat asal para poliglot jauh sebelum masa globalisasi.
“Karyanya memberi kita gambaran yang jelas dan sangat tepat tentang Afrika lain yang tidak begitu dikenal oleh banyak pembaca. Sebuah daerah pesisir di dalam dan sekitar Samudra Hindia yang ditandai oleh perbudakan dan pergeseran bentuk represi di bawah berbagai rezim dan kekuatan kolonial, yaitu Portugis, India, Arab, Jerman, dan Inggris,” kata Olsson.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Lawan Tanzania Imbang 0-0 dalam Laga Uji Coba
Berita tentang kemenangan Gurnah pun disambut meriah di Zanzibar.
Di pulau tersebut, masih banyak yang mengingat Gurnah dan keluarganya, meskipun hanya sedikit yang benar-benar membaca buku-bukunya.
“Buku-buku Gurnah tidak wajib dibaca dan hampir tidak dapat ditemukan di sekolah-sekolah di sana,” kata Menteri Pendidikan Tanzania Simai Mohammed Said, yang istrinya adalah keponakan Gurnah.
Baca Juga:
Jokowi Undang Presiden Tanzania Hadiri Indonesia-Africa Forum
Dia menambahkan, Gurnah adalah putra Zanzibar yang membawa kebanggaan bagi negerinya.
“Reaksinya luar biasa. Anak-anak muda bangga bahwa dia adalah orang Zanzibar,” kata Farid Himid.
Farid Himid adalah sejarawan lokal, yang ayahnya pernah menjadi guru Alquran untuk Gurnah muda. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.