WahanaNews.co | Hari ini, 33 tahun lalu, tepatnya 3 Juli
1988, pesawat komersial Iran Air
penerbangan 655 ditembak jatuh oleh kapal penjelajah rudal Angkatan Laut
Amerika Serikat, USS Vincennes.
Melansir
Britannica, 26 Juni 2021, pesawat itu
ditembak jatuh di atas Selat Hormuz, antara Teluk Oman dan Teluk Persia.
Baca Juga:
Negosiasi Nuklir Dimulai, Iran Tawarkan Proposal Damai
Sebanyak
290 orang di dalamnya tewas.
Pesawat
penumpang, yang berada di wilayah udara Iran, telah salah diidentifikasi
sebagai jet tempur.
Pada
bulan Juli 1988, Iran dan Irak berada di tengah-tengah perang yang mencakup
serangan terhadap kapal tanker minyak satu sama lain di Teluk Persia.
Baca Juga:
Trump Kembali Ancam Iran, Pentagon Kerahkan Bomber B-2 ke Diego Garcia
Amerika
Serikat termasuk di antara beberapa negara yang memiliki kapal perang di
wilayah itu untuk mengamankan pengangkutan minyak.
Kronologi Kejadian
Pada 3
Juli 1988, USS Vincennes, di
bawah komando Kapten William C Rogers III, terlibat dalam beberapa pertempuran
kecil dengan kapal-kapal Iran.
Rogers,
yang memiliki reputasi agresivitas, mengabaikan perintah untuk mengubah arah
dan malah terus mengejar kapal perang musuh.
Pada 3 Juli 1988, USS Vincennes
melintas di Selat Hormuz setelah selesai melakukan misi pengawalan.
Sebuah
helikopter dari kapal itu melaporkan diserang tembakan persenjataan ringan dari
kapal-kapal patroli Iran saat melintas.
USS Vincennes kemudian berusaha mengejar
kapal-kapal Iran itu, tetapi ternyata melanggar wilayah perairan Oman.
Kapal
perang AS itu terpaksa meninggalkan perairan Oman setelah diperingatkan sebuah
kapal perang AL Oman.
Namun, USS Vincennes tak menghentikan
pengejaran terhadap kapal-kapal Iran, alhasil kapal perang itu memasuki wilayah
Iran.
Saat itulah
layar radar USS Vincennes menangkap
kemunculan sebuah pesawat terbang yang sedang menanjak.
Masih
dari Britannica, itu adalah pesawat
Iran Airbus A300 yang berangkat dari Kota Bandar Abbas, Iran, sekitar pukul
10.47 waktu setempat.
Pesawat
menuju Dubai, Uni Emirat Arab.
Awak
kapal Vincennes segera mulai melacak
penerbangan Iran Air 655, yang lepas
landas dari bandara yang digunakan oleh pesawat militer dan komersial.
Selama
beberapa menit berikutnya, ada kebingungan di atas kapal penjelajah AS mengenai
identitas pesawat, yang akhirnya ditentukan sebagai jet tempur F-14 yang jauh
lebih kecil.
Setelah
beberapa panggilan peringatan tidak diindahkan, Vincennes menembakkan dua rudal darat-ke-udara pada pukul 10.54
waktu setempat.
Rudal
itu menghancurkan pesawat dan membunuh semua yang ada di dalamnya.
Tak
lama setelah itu, para pejabat AS melaporkan bahwa pesawat Iran telah turun
dengan cepat dan menuju Vincennes.
Selain
itu, disebutkan bahwa penerbangan Iran
Air 655 tidak berada dalam rute normalnya.
Utang Maaf AS terhadap
Iran
Usai
insiden itu, rakyat Iran semakin yakin bahwa Amerika Serikat memang berniat
menyerang negara itu dan Amerika akan melibatkan diri dalam Perang Iran-Irak.
Pada
Agustus 1988, sebulan setelah tragedi itu, pemerintah Iran menerbitkan perangko
yang menggambarkan penembakan tersebut.
Pada
Februari 1996, pemerintah Amerika Serikat sepakat membayarkan uang kompensasi
sebesar 131,8 juta dolar agar Iran menghentikan kasus ini.
Sebanyak
61,8 juta dolar disalurkan untuk keluarga warga Iran yang tewas dalam
penerbangan itu.
Tak
diperoleh keterangan soal penggunaan sisa uang kompensasi yang dibayarkan
pemerintah AS kepada Iran itu.
Pemerintah
Amerika juga menyatakan menyesali insiden yang terjadi dan tewasnya ratusan
orang.
Namun,
pemerintah AS tak pernah meminta maaf atau mengakui telah berbuat salah. [dhn]