WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengungkapkan negaranya perlu menjalin kerja sama dengan Taliban di Afghanistan.
Inggris memang belum mau mengakui Taliban sebagai pemegang kekuasaan di Afghanistan. Namun, Raab menyebut alasan negaranya tetap perlu bekerja sama dengan Taliban.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Mengutip Reuters, Raab juga mengutarakan bahwa ia tidak mau melihat tatanan ekonomi dan sosial di negara itu rusak, Jumat (3/9). Ia juga menuturkan bahwa tidak mungkin bagi Inggris mengevakuasi 15 ribu orang tanpa kerja sama dengan Taliban.
"Kami memang melihat pentingnya terlibat dan memiliki jalur komunikasi langsung (dengan Taliban)," kata Raab.
Wacana kerja sama ini bukan pertama kalinya diutarakan. Pada bulan Juli lalu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyebut negaranya akan bekerja sama dengan Taliban jika kelompok itu berhasil masuk ke pemerintahan Afghanistan.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
"Siapapun pemerintahan saat ini, asalkan mematuhi norma-norma internasional, pemerintah Inggris akan terlibat dengannya," kata Ben kepada Daily Telegraph, Selasa (13/7).
Selain Inggris, Jerman juga membuka peluang kerja sama dengan Taliban. Jerman menuturkan beberapa syarat kompromi yang harus dipenuhi, seperti menjaga hak asasi manusia dan keamanan.
China juga disebut mulai mempertimbangkan untuk kerja sama dengan Taliban.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen menyampaikan bahwa janji itu diucapkan Wakil Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao ketika berkomunikasi via telepon dengan anggota kantor politik Taliban di Doha, Abduh Salam Hanafi.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Taliban berhasil menguasai Afghanistan di pertengahan Agustus 2021. Ketakutan akan kemungkinan kepemimpinan Taliban yang kaku dan mengekang membuat masyarakat Afghanistan berbondong-bondong mengevakuasi diri dari Afghanistan.
Inggris sendiri merupakan salah satu negara sekutu yang turut membantu AS menginvasi Afghanistan untuk menyingkirkan rezim Taliban saat itu. [qnt]