WahanaNews.co, Jakarta - Sejak Hamas melancarkan serangkaian serangan tak terduga terhadap Israel pada 7 Oktober, daerah kantong Palestina di Gaza dihantam serangan udara Israel tiada henti. Ribuan nyawa melayang, bangunan pun hancur tak bersisa.
Konflik tersebut juga terancam menghancurkan situs-situs penting yang bisa melenyapkan harta karun berupa situs sejarah, budaya, dan arkeologi. Situs-situs ini termasuk gereja Kristen tertua di Palestina, situs pemakaman Romawi yang luas, dan reruntuhan biara kuno abad keempat.
Baca Juga:
Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur Ditemukan Arkeolog Malaysia di Bukit Choras
Banyak dari lokasi tersebut berada di zona evakuasi utara, tempat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menginstruksikan warga sipil untuk melarikan diri sebagai persiapan untuk serangan skala penuh, dan beberapa di antaranya telah rusak akibat konflik.
Jean-Baptiste Humbert, seorang arkeolog Prancis yang telah bekerja di Palestina selama beberapa dekade, mengatakan bahwa dia siap menghadapi kehancuran total warisan budaya Gaza.
Meskipun Humbert menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dengan sengaja menghancurkan situs-situs bersejarah, ia mengatakan bahwa kondisi di Palestina telah menyebabkan hilangnya warisan budaya di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Pantai Kuno di Italia Dibuka Kembali Usai Renovasi
"Masyarakat Gaza sensitif terhadap warisan budayanya, namun penghancuran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan selama lima puluh tahun terakhir berarti bahwa prioritas penting seperti makanan, perawatan dan pendidikan penduduknya telah mengesampingkan warisan budaya sebagai sebuah kemewahan bagi negara-negara kaya," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (16/11/2023).
Diungkapkan olehnya, pertumbuhan populasi di wilayah yang sudah padat penduduk menyebabkan banyak rumah dan bangunan kota sering dibangun di atas situs arkeologi.
Seorang juru bicara UNESCO mengatakan bahwa badan tersebut sudah mempunyai keprihatinan yang sangat serius mengenai konservasi beberapa situs bersejarah di Gaza karena kurangnya kebijakan publik untuk melindungi situs tersebut.