WahanaNews.co, Jakarta - Seorang pria asal Austria menemukan tulang-tulang mamut atau gajah purba berusia puluhan ribu tahun saat merenovasi gudang anggur bawah tanahnya.
Para arkeolog bahkan menyebut ini penemuan fosil paling signifikan dalam lebih dari satu abad.
Baca Juga:
Pesona Geopark Lembah Cisaar dan Keanekaragaman Sejarah Purba di Tanah Sumedang
Para ahli dari Institut Arkeologi Austria menetapkan penemuan sensasional ini dengan menggunakan artefak batu dan arang yang ditemukan di situs tersebut, di mana hal itu menunjukkan bahwa tulang mamut tersebut berusia antara 30.000 dan 40.000 tahun.
Situs ini terdiri dari "lapisan tulang yang signifikan" yang berisi sisa-sisa setidaknya tiga mamut yang berbeda, sehingga menjadikannya fosil ini sensasi tersendiri bagi dunia arkeologis.
"Saya pikir itu hanya sepotong kayu peninggalan kakek saya. Tapi kemudian saya menggalinya sedikit dan kemudian saya ingat bahwa di masa lalu kakek saya mengatakan dia telah menemukan gigi," kata pembuat anggur Andreas Pernerstorfer kepada Austrian Broadcasting Corporation, seperti dikutip Independent, Jumat (24/5/2024) melansir CNN Indonesia.
Baca Juga:
PLN Dukung Program HEAL, Luhut Binsar: Masukan Bagus untuk Pemangku Kepentingan Sektor Energi
"Dan kemudian saya langsung mengira itu adalah seekor mamut," tambah Pernerstorfer.
Menurut para peneliti, terakhir kali penemuan arkeologi semacam itu terjadi di Austria adalah 150 tahun yang lalu.
Pada saat itu, para arkeolog menemukan lapisan tulang tebal lainnya bersama dengan artefak batu api, fosil dekoratif, dan arang di ruang bawah tanah yang berdekatan di Gobelsburg.